Assalamualaikum Wr.Wb.
Sebelumnya terimakasih telah berkunjung ke- "KEDAI SPANDALAN BLOGGER"
Kali ini kita akan memberikan contoh makalah IPS kelas 8 tentang Pengertian Penduduk, Kuantitas, Kualitas, dan Permasalahan Penduduk dan cara penanggulangannya.
Kita langsung saja ke contoh berikut ini:
TUGAS KELOMPOK IPS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1.Ibnu Hanief .BN
2. Irgie Catur Ryansyah
3.Nisya Putri Agustia
4.Yuni Alvina
KELAS VIII I / 8.9
SMPN 29 B.Lampung
v Kelompok :
1. Ibnu Hanief .BN
2.
Irgie Catur Ryansyah
3. Nisya Putri Agustia
4. Yuni Alvina
v Daftar Isi :
(i)
Pengertian Penduduk
(ii)
Kuantitas
(iii)
Kualitas
(iv)
Permasalahan
Penduduk dan
cara penanggulangannya
(i)
Pengertian Penduduk
Kependudukan
Kependudukan
atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,
agama, atau etnisitas tertentu.
Pengertian
Penduduk
Penduduk
adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu
negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Sedangkan yang disebut
bukan penduduk adalah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta
tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di negara itu. Adanya perbedaan itu
maka berbeda pula hak dan kewajibannya. Penduduk boleh mendirikan suatu
perkumpulan dan bleh melakukan suatu pekerjaan, bukan penduduk tidak memiliki
hak dan kewajiban itu.
(ii)
Kuantitas
Dilihat
dari aspek jumlah atau kuantitas sebesar 239,9 Juta Jiwa , penduduk Indonesia
pada saat ini menempati urutan keempat di seluruh dunia setelah Cina, India,
dan Amerika Serikat. Jumlah atau kuantitas penduduk adalah banyaknya penduduk
yang menempati suatu wilayah pada waktu tertentu. Dengan demikian, penduduk
Indonesia terdiri atas warga Negara Indonesia dan warga Negara asing, kecuali
para diplomat atau perwakilan Negara asing di Indonesia.
Untuk
mengetahui jumlah penduduk suatu Negara, dapat dilakukan dengan cara, seperti
sensus penduduk, registrasi, dan survei.
1.
Sensus penduduk (cacah
jiwa) adalah suatu proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penilaian,
analisis, dan penyajian data kependudukan disuatu wilayah pada periode waktu
tertentu. Sensus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
a. Sensus de jure adalah sensus yang pelaksanaannya terhadap penduduk yang tercatat sebagai warga di suatu daerah pada saat sensus di lakukan
b. Sensus de facto adalah sensus yang di lakukan terhadap semua orang di suatu daerah pada saat sensus di laksanakan.
a. Sensus de jure adalah sensus yang pelaksanaannya terhadap penduduk yang tercatat sebagai warga di suatu daerah pada saat sensus di lakukan
b. Sensus de facto adalah sensus yang di lakukan terhadap semua orang di suatu daerah pada saat sensus di laksanakan.
Salah satu tolak
ukur tingkat keberhasilan pembangunan sekaligus menunjukan pertumbuhan dan
perkembangan kuantitas penduduk
-
pada tahun 1930 dengan
jumblah penduduk yang tercatat 70.7 juta jiwa
-
pada tahun 1961, denagn
jumlah penduduk 147,5 juta jiwa
-
tahun 1985 mencatat jumlah
penduduk sebesar 164 juta jiwa
-
1990 penduduk tercatat
sebanyak 178 juta jiwa.
~Kegunaan sensus
penduduk :
-Untuk mengetahui jumlah penduduk
-Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk
-Untuk mengetahui kepadatan penduduk
-Untuk mengetahui komposisi penduduk
-Untuk digunakan dalam perencanaan pembangunan
-Untuk mengetahui jumlah penduduk
-Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk
-Untuk mengetahui kepadatan penduduk
-Untuk mengetahui komposisi penduduk
-Untuk digunakan dalam perencanaan pembangunan
2. Survei penduduk (Penelitian penduduk) dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi keterbatasan data sensus penduduk.. Dalam survai penduduk yang dihitung hanya beberapa penduduk sebagai sample. Contoh survey penduduk antar sensus (supas) dan survey social ekonomi nasional (susenas).
3. Registrasi penduduk (Pencatatan Penduduk) adalah pencatatan peristiwa kependudukan di tiap-tiap daerah setiap waktu meliputi peristiwa kelahiran, kematian dan segala kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lajir sampai mati, misalnya : perkawinan, perceraian dan migrasi
Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Salah satu yang
menjadi permasalahan suatu Negara adala pertumbuhan penduduk suatu negara.
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang
menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk secara umum
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan
migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.
·
Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang
diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M ( Pa
= Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian )
·
Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang
diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk
migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E
( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah
emigrasi )
·
Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang
disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk
migrasi dapat dihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E) ( P
= Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I =
Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan menetap. Migrasi
merupakan bentuk mobilitas yitu gerakan penduduk yang melintasi batas susatu
wilayah dalam periode tertentu.
Berdasarkan tujuannya mobilitas terbagi atas dua macam yaitu mobilitas permanent & mobilitas non permanent. Mobilitas permanent dinamakan migrasi.Mobilitas non permanent dinamakan mobilitas sirkuler. Mobilitas sirkuler merupakan gerakan penduduk dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan tidak menetap.
Terdapat tiga macam mobilitas non permanent yaitu :
1. Mobilitas ulang-alik disebut juga komuter. Mobilitas seperti ini dapat kita lihat pada gerakan orang-orang yang pergi ke suatu tempat pada pagi hari dan pulang kembali pada sore harinya.
2. Mobilitas periodic adalah orang yang menginap dalam jangkau waktu tertentu secar teratu mereka kembali ke daerah asalnya.
3. Mobilitas musiman adalah penduduk yang menetap di daerah lain pada musim tertentu dan musim berikutnya orang-orang ini akan kembali ke daerah asalnya.
Macam-macam Migrasi
Berdasarkan wilayah yang dilaluinya, migrasi terdiri atas dua macam :
1. Migrasi internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Disebabkan oleh tujuan pendidikan, pekerjaan, kondisi peperangan di daerah asal, atau krisis ekonomi yang terjadi di Negara asal. Contonya adalah perpindahan penduduk Indonesia kanada.
Migrasi Internasional terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Berdasarkan tujuannya mobilitas terbagi atas dua macam yaitu mobilitas permanent & mobilitas non permanent. Mobilitas permanent dinamakan migrasi.Mobilitas non permanent dinamakan mobilitas sirkuler. Mobilitas sirkuler merupakan gerakan penduduk dari suatu tempat ketempat lain dengan tujuan tidak menetap.
Terdapat tiga macam mobilitas non permanent yaitu :
1. Mobilitas ulang-alik disebut juga komuter. Mobilitas seperti ini dapat kita lihat pada gerakan orang-orang yang pergi ke suatu tempat pada pagi hari dan pulang kembali pada sore harinya.
2. Mobilitas periodic adalah orang yang menginap dalam jangkau waktu tertentu secar teratu mereka kembali ke daerah asalnya.
3. Mobilitas musiman adalah penduduk yang menetap di daerah lain pada musim tertentu dan musim berikutnya orang-orang ini akan kembali ke daerah asalnya.
Macam-macam Migrasi
Berdasarkan wilayah yang dilaluinya, migrasi terdiri atas dua macam :
1. Migrasi internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Disebabkan oleh tujuan pendidikan, pekerjaan, kondisi peperangan di daerah asal, atau krisis ekonomi yang terjadi di Negara asal. Contonya adalah perpindahan penduduk Indonesia kanada.
Migrasi Internasional terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk
asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
- Emigrasi adalah pindahnya penduduk
keluar negeri untuk menetap di sana.
- Remigrasi adalah pemulangan kembali
penduduk asing ke negara asalnya.
2. Migrasi nasional
Migrasi
nasional terdiri dari:
- Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
- Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk
dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.
- Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk
dari kota ke desa untuk menetap di desa.
- Evakuasi yaitu perpindahan penduduk
untuk menghindari bahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi
- Di daerah asal :
Ø Terjadinya bencana
Ø Berkurangnya lapangan pekerjaan
Ø Terbatasnya fasilitas social
Ø Pelnggaran terhadap norma adat daerah asal
- Di daerah tujuan :
Ø Memiliki fasilitas yang lebih baik
Ø Memiliki harapan untuk hidup lebih baik
Ø Lebih terjamin keamanannya
Ø Memiliki pilihan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih menjanjikan
- Di perjalanan :
Ø Rintangan alam yang cukup sulit dilalui
Ø Factor keamanan menentukan terjaminnya perjalanan para migrant
Ø Sarana dan prasarana tranportasi yang memadai
Ø Factor politik misalnya ada larangan bagi penduduk suatu Negara untuk mengunjungi Negara tertentu
Ø Jarak yang ditempuh menuju daerah tujuan
- Pribadi :
Ø Pengetahuan dan kesadaran seorang tentang keadaan daerah tujuan
Ø Ikatan bati dengan daerah asal
Ø Jumlah keluarga mepengaruhi seseorang dalam memutuskankepidahannya
Ø Perasaan tidak adil, dikucilkan, atau sebagai korban kejahatan didaerah asal
Menganalisis Dampak
Positif dan negatifi Migrasi serta Usaha Penanggulangannya
1. Dampak migrasi terhadap daerah asal
~Dampak positif migrasi terhadap daerah asal sebagai berikut :
Ø Mengurangi masalah pengangguran didaerah asal.
Ø Meningkatkan kesejahteraan melalui kiriman uang dari para migran.
Ø Memotifasi pembangunan daerah asal.
Ø Meningkatkan kualitas penduduk.
Ø Mengurangi kepadatan penduduk
1. Dampak migrasi terhadap daerah asal
~Dampak positif migrasi terhadap daerah asal sebagai berikut :
Ø Mengurangi masalah pengangguran didaerah asal.
Ø Meningkatkan kesejahteraan melalui kiriman uang dari para migran.
Ø Memotifasi pembangunan daerah asal.
Ø Meningkatkan kualitas penduduk.
Ø Mengurangi kepadatan penduduk
~ Dampak negatif migrasi terhadap daerah asal sebagai berikut :
Ø Mengurangi tenaga kerja didaerah asal
Ø Mengurangi tenaga kerja potensial untuk membangun daerahnya
Ø Perilaku yang tidak sesuai dengan norma daerah asal
2. Dampak migrasi terhadap daerah tujuan
~ Dampak positif migrasi terhadap daerah tujuan sebagai berikut :
Ø Merangsang pengembangan daerah yang jarang penduduk
Ø Mengatasi kekurangan tenaga kerja
Ø Memperoleh keuntungan budaya dengan ditemukannya teknologi baru oleh para pendatang
~ Dampak negatif migrasi terhadap daerah tujuan sebagai berikut :
Ø Menimbulkan masalah pengangguran karena terlau banyaknya pendatang
Ø Banyaknya pendatang dapat merusak tata kota akibat munculnya daerah kumuh (slums area)
3. Upaya penanggulangan dampak negatif migrasi :
~ Meningkatkan pembangunan didaerah asal. Hal ini akan membuat penduduk tidak melakukan urbanisasi daerah tujuan, misalnya melalui peningkatan pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih beragam, serta melengkapi fasilitas umum di pedesaan.
~ Kebijaksanaan pintu tertutup bagi pendatang perlu diperhatikan apabila tidak ada pembangunan secara desentralisasi.
(iii)
Kualitas
Kualitas penduduk
merupakan komponen yang sangat penting karena dengan kualitas penduduk yang
baik akan menunjang pembangunan.
Kualitas penduduk dapat
dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
1.
Pendidikan
Pendidikan
merupakan factor yang sangat menentukan kualitas penduduk. Berdasarkan
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Faktor-faktor yang memengaruhi
rendahnya tingkat pendidikan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a.
Adanya pandangan masyarakat bahwa untuk
mencari nafkah tidak perlu pendidikan
tinggi.
b.
Pendapatan per kapita penduduk relative
rendah sehingga sulit untuk membiayai sekolah.
c.
Biaya pendidikan relative mahal sehingga
kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi hanya untuk mereka yang memiliki
biaya
2.
Kesehatan
Tingkat kesehatan di
Indonesia masih relative rendah. Rendahnya kesehatan disebabkan hal-hal sebagai
berikut.
a.
Sarana kesehatan masih relative kurang
b.
Harga obat yang relative mahal sehingga
kurang terjangkau oleh masyarakat.
c.
Rumah sakit yang peralatannya memadai masih
terpusat di kota-kota besar.
Pemerintah berusaha
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Usaha pemerintah untuk meningkatkan
taraf kesehatan, antara lain sebagai berikut:
a.
Memperbanyak sarana kesehatan dengan
membangun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serta unit pelayanan kesehatan
yang lain.
b.
Memperbanyak produksi obat-obatan sehingga
memudahkan masyarakat mendapatkan dengan harga yang terjangkau.
c.
Mengadakan penyuluhan tentang gizi dan arti
penting kesehatan.
d.
Mendistribusikan peralatan kesehatan di
rumah sakit daerah.
3.
Pendapatan
Tingkat pendapatan suatu
Negara merupakan factor penting untuk melihat kualitas penduduk dari aspek
ekonomi. Tingkat pendapatanpenduduk suatu Negara diperoleh dari berbagai sector
lapangan kerja. Untuk mengetahui tingkat pendapatan penduduk, dibuat patokan
berdasarkan rata-rata pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan
rata-rata setiap orang dalam suatu Negara selama satu tahun. Di Indonesia
pendapatan per kapita pada tahun 2005 adalah US$ 3.720.
Dibandingkan Negara-negara
maju, pendapatan per kapita Indonesia jauh tertinggal. Upaya pemerintah dalam
peningkatan pendapatan penduduk, antara lain sebagai berikut.
a.
Meningkatkan dan memperluas lapangan kerja
di semua sector usaha
b.
Memberi bantuan kredit modal kepada
masyarakat
c.
Memberikan bantuan kepada desa-desa
tertinggal, baik berbentuk subsidi maupun inpres desa tertinggal
Kualitas juga dapat diamati dari komposisi penduduk,
angka harapan hidup, rasio jenis kelamin,dan angka beban ketergantungan.
1.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah
pengelompokan penduduk atas dasar criteria tertentu dan untuk tujuan tertentu
pula. Misalnya pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan
untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang.
2.
Angka harapan hidup
Angka harapan hidup adalad
rata-rata usia penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran.
Angka
harapan hidup pada suatu usia di definisikan rata-rata jumlah tahun kehidupan
yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai usia tertentu
dalam situasi mortalitas (kematian) yang berlaku diling kungan mayarakat \.
Anka harapan hidup yang sering digunakan adalah angka harapan hidup waktu lahir
(expectationof life at birth) dan diyatakan dalam tahun. Angka harapan hidup
penduduk di Negara berkembang bekisar pada kurang lebih 40 tahun dan 70 tahun
pada Negara maju. Diperkirakan angka harapan hidup waktu lahir penduduk
indonesia pada tahun 2003 adalah 68 tahun artinya penduduk yang dilahirkan
sekitar 2000-an memiliki rata-rata harapan hidup selama 68 tahun. Perbedaan
angka harapan hidup disebabkan oleh faktor perbedaan keadaan penduduk antara
satu wilayah dan wilayah lainnya. Salah satu faktor adalah kebijaksanaan
peningkatan pelayanan kesehatan. Hal yang juga berpengaruh adalah kesadarab
masyarakat dalam membiasakan diri untuk hidup sehat. Peningkatan angka harapan
hidup disebabkan oleh perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat.
3. Rasio jenis kelamin (sex ratio)
Rasio
jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya
penduduk perenpuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
4. Angka beban ketergantungan
(dependency ratio)
Angka beban ketergantungan
merupakan perbandingan antara penduduk tidak produktif dan penduduk yang masih
produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia yang mampu
atau mempunyai penghasilan (pendapatan) untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Kelompok penduduk usia produktif berumur antara 15-64 tahun. Penduduk kelompok
usia non produktif atau tidak produktif adalah kelompok usia yang tidak mampu
atau tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kelompok usia
non produktif meliputi kelompok usia 0-14 tahun (kelompok penduduk yang belum
produktif secara ekonomis) dan kelompok penduduk usia 65 tahun keatas (kelompok
penduduk yang tidak produktif lagi)
Dinamika Penduduk
Indonesia
Dinamika Penduduk adalah
perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal ini
disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika
penduduk.)
penduduk di
pengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
faktor demografi dan non demografi.
- Faktor demografi meliputi tiga hal pokok yaitu :
a) Kelahiran (Natalitas): Pertambahan jumlah anak/kelahiran baru pada periode tertentu.
b) Migrasi : Perpindahan penduduk dari suatu wilayah lain, baik melewati batas negara maupun batas administrasi wilayah dalam suatu negara dengan tujuan menetap.
c) Kematian (Mortalitas) : Pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.
- Faktor non demografi yaitu : kesehatan dan pendidikan
faktor demografi dan non demografi.
- Faktor demografi meliputi tiga hal pokok yaitu :
a) Kelahiran (Natalitas): Pertambahan jumlah anak/kelahiran baru pada periode tertentu.
b) Migrasi : Perpindahan penduduk dari suatu wilayah lain, baik melewati batas negara maupun batas administrasi wilayah dalam suatu negara dengan tujuan menetap.
c) Kematian (Mortalitas) : Pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.
- Faktor non demografi yaitu : kesehatan dan pendidikan
Angka
kelahiran dan kematian
Fertilitas
adalah kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, berdenyut
jantungnya, dsb. Fekunditas adalah petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan
biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR),
adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk
dalam suatu periode.
Angka kelahiran kasar dapat digolongkan menjadi 3
yakni :
1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30.
2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40.
3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30.
2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40.
3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
Angka Kelahiran Umum (General Fertility
Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap
1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49
tahun.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya,
atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu
populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas
sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang
memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Tingkat
Kematian Kasar (Crude
Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan rata-rata kematian perseribu
penduduk dalam satu tahun.
Tingkat
Kematian Menurut Umur (Age
Specific Death Rate/ASDR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama
Tingkat
Kematian Bayi (Infan
Mortality Rate/IMR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang
meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.
Besar
kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh faktor pendorong dan
faktor penghambat kelahiran. Sedangkan tinggi rendahnya angka kematian penduduk
dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat kematian
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
Faktor
pendorong kelahiran (pronatalitas)
Anggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.
Sifat alami manusia yang ingin
melanjutkan keturunan.
Pernikahan usia dini (usia muda).
Adanya anggapan bahwa anak
laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan,
sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk
mempunyai anak laki-laki.
Adanya penilaian yang tinggi
terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya
bagaimana supaya memiliki anak.
Faktor
penghambat kelahiran (antinatalitas)
Adanya
program Keluarga Berencana (KB).
Kemajuan
di bidang iptek dan obat-obatan.
Adanya
peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
Adanya UU
perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
Penundaan
usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
Adanya
perasaan malu bila memiliki banyak anak.
Faktor pendorong kematian (promortalitas)
Adanya wabah penyakit seperti
demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
Adanya bencana alam seperti gempa
bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
Kesehatan serta pemenuhan gizi
penduduk yang rendah.
Adanya peperangan, kecelakaan,
dan sebagainya.
Tingkat pencemaran yang tinggi
sehingga lingkungan tidak sehat.
Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
Tingkat kesehatan dan pemenuhan
gizi masyarakat yang sudah baik.
Negara dalam keadaan aman dan tidak
terjadi peperangan.
Adanya kemajuan iptek di bidang
kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati.
Adanya pemahaman agama yang kuat
oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh
orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
Migrasi atau mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Terdiri dari :
Migrasi
internasional (migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi,
dan remigrasi.
- Imigrasi adalah
masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
- Emigrasi adalah
pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
- Remigrasi adalah
pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.
Migrasi internal
merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya tetapi masih dalam kesatuan Negara. Misalnya, perpindahan
penduduk dari Yogyakarta ke Jakarta.
(iv)
Permasalahan
Penduduk dan
cara penanggulangannya
1. Besarnya
Jumlah Penduduk
Besarnya jumlah penduduk
di Indonesia terus meningkat.
-
Tahun 1930 jumlah penduduk di Indonesia
sebesar 60,1 Juta jiwa.
-
Tahun 1961 sebesar 97 Juta Jiwa.
-
Tahun 1971 sebesar 119,2 Juta Jiwa.
-
Tahun 1980 sebesar 146,9 Juta Jiwa.
-
Tahun 1990 jumlahnya 178,6 Juta Jiwa.
-
Tahun 2000 jumlahnya 203,5 juta jiwa.
-
Tahun 2005 jumlahnya 221 juta jiwa.
-
Tahun 2008 jumlahnya 239,9 juta jiwa.
Jumlah penduduk di
Indonesia setiap tahunnya meningkat terus, sedangkan tidak didukung alam yang
tersedia terbatas. Akibatnya, kesejahteraan hidup menjadi rendah apalagi
ditambah dengan keadaan ekonomis yang belum membaik mengakibatkan kemiskinan
terjadi dimana-mana.
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu perbaikan keadaan ekonomi dan membatasi jumlah
kelahiran, serta penunda kelahiran.
2. Tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk di
Indonesia cukup tinggi, rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun kurang lebih
2%. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperlambat laju pertumbuhan
penduduk. Misaknya, sejak tahun 1970-an telah dilaksanakan program keluarga
berencana (KB).
Perubahan jumlah penduduk
setiap sensus adalah sebagai berikut.
1970-1980 = 2,3%
1980-1990 = 1,97%
1990-2000 = 1,49%
2000-2005 = 1,30%
Pertumbuhan penduduk yang
tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan social, antara lain
kurangnya lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan banyaknya penganguran. Selain
itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan tidak seimbangnya antara
kebutuhan dengan fasilitas dan jaminan-jaminan lain yang tersedia.
3. Struktur
Penduduk Muda
Berdasarkan sensus
penduduk di Indonesia, kelompok penduduk yang terbesar terdapat pada kelompok
umur muda di bwah usia 15 tahun. Artinya,penduduk yag belum produktif cukup
besar. Dengan demikian, memerlukan fasilitas pendidikan serta fasilitas
kesehatan dan gizi yang baik supaya terwujud sumber day manusia yang
berkualitas.
4. Persebaran
Penduduk yang Tidak Merata
Persebaran penduduk di
Indonesia tidak merata. Indonesia yang terdiri atas 17.508 pulau. Dari jumlah
pulau tersebut yang punya nama hanya 6.044 pulau. Sementara yang lain tidak
bernama. Dari pulau yang berpenghuni tersebut terdapat pulau-pulau besar.
Misalnya, Sumatra, kalimanatan, Sulawesi, dan papua. Perbandingan persebaran
penduduk dan luas wilayah pada pulau-pulau di Indonesia tahun 2005 adalah sebagai berikut.
Pulau yang terdapat
penduduknya adalah Pulau jawa. Kurang lebih 60% penduduk Indonesia bertempat
tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 6,6% dari luas wilayah Indonesia. Hal
tersebut disebabkan kondisi alam Pulau Jawa cukup baik. Kondisi alam yang baik
itu ditandai oleh tanah yang subur, curah hujan cukup, topografi relative
datar, serta didukung oleh banyaknya pusat-pusat kegiatan baik pusat kegiatan
ekonomi maupun yang lain, dan mudah jalur transportasi serta komunikasi.
Persebaran penduduk yang
belum merata menimbulkan masalah social, ekonomi, dan pertahanan keamanan.
Untuk pulau yang padat, akan terjadi masalah kurangnya daya dukung sumber daya
alam, kurangnya lapangan pekerjaan, serta terjadi banyaknya pengangguran dan
kriminalitas yang tinggi. Sementara itu untuk pulau yang jarang penduduknya,
terjadi kekurangan daya manusia dalam mengelola daya dukung yang tersedia.
Semoga makalah ini berguna bagi kalian.
Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.